Postingan

Life After You

Gambar
Halo masa lalu, apa kabar? Aku harap kamu baik baik saja dengan semua harapan yang (semoga) masih setia kau simpan. 30 Juli 2016. Tepat beberapa tahun ketika aku pertama kali berkenalan denganmu. Ya  perkenalan singkat kita di dunia maya yang berujung dengan pertemuan pertama menjelang masa orientasi mahasiswa. Kita ditemukan dalam rencana Tuhan yang matang. Aku. Kamu. Dan mereka yang berada dalam lingkaran kita. Kita dekat. Tapi bukan seperti dekat yang mereka maksudkan. Kita jarang menyapa. Hanya sering melemparkan jokes garing yang membuat masing masing kita meringis menahan malu. Yang jelas, bersamamu, my life is like a roller coaster. Terkadang ada bahagia yang berbalut sedih. Serta sedih yang muncul di akhir bahagia kita. Entah apa yang membuat moodmu dengan begitu mudahnya berganti setiap waktu. Aku ingat, di suatu senja di bukit belakang kampus. Kita. Bukan. Bukan kita berdua, kau tentu ingat, kita kan tak pernah menghabiskan waktu hanya berdua. Kita. Aku, kamu, dan mer

Dream City : Turkce

Turkce. Turki. Saya tidak pernah memimpikan bagaimana bentuknya, budayanya, bahkan saya tidak tau pasti letak negara itu. Afrika mungkin? Tapi itu dulu, jaman SMA, saat saya hanya berkiblat dengan keindahan Menara Eiffel di Paris, Perancis. Dan dengan mimpi saya untuk bisa masuk Sorbone (ya, saya penggemar berat serial Laskar Pelangi). Dan dengan harapan saya bisa masuk ke Museum Louvre setiap hari. Dan berada di puncak Arc de Triomphe. Itu mimpi saya dulu. Sekarang, rasanya saya lebih tertarik dengan kota yang akan saya bicarakan malam ini. Ya, Turki. Ijinkan saya memberi sedikit gambaran tentang Turki. Negara ini terletak di Laut Mediterania, berada dalam posisi setengah sisi berada di Benua Asia dan setengah sisinya di Benua Eropa, dengan sebuah jembatan bernama Bosphorus (sesuai dengan nama selat yg memisahkan Turki) sebagai penghubungnya. Saya tidak akan membicarakan Ankara sebagai Ibu Kota Turki. Saya ingin menceritakan seperti apa rupa Turki melalui sebuah kotanya yang bern

Pulang

Aku menulis ini melalui ponsel pintar yang lebih tepatnya membuat di empunya berubah menjadi autis. Ansos. Atau apalah yang orang lain sebutkan. Aku dalam perjalanan pulang, sayang. Menuju ke sebuah tempat yang kusebut rumah. Bukan. Bukan sebuah rumah untuk hati. Belumkah kau tau, kalau hatiku telah memiliki tempatnya pulang di dirimu? Namun, sayang, meskipun kau belum mengetahuinya, itu tak akan membuatku mencari rumah lain yang lebih nyaman. Taukah kau sayang, aku menemukan rumah ini tanpa terduga, aku menemukannya dibalik lensa yang selalu menutupi mata beningmu. Ya, beruntunglah aku, karena tiap bertemu denganmu, kau tak pernah melupakan lensa kotak berbingkai hitam yang selalu bertengger di puncak hidung mancungmu. Hingga aku dapat menahan diri untuk tidak terhisap dalam tatapanmu yang begitu mempesonaku. Ah, aku tak mencoba memujimu dengan sepenggal tulisan yang tak beraturan ini, sayang. Aku hanya menuliskan sebuah kejujuran yang harus kau lihat. Ah, kan, aku selalu menjadi me

Selamat Menikmati Senja

Gambar
Alo! Ini postingan kedua dalam tahun 2014, setelah beberapa bulan absen ngeblog karena fokus urusan kampus sama KKN. Bisa dikatakan males ya, untuk ukuran orang yang pernah mengikhrarkan dirinya sebagai seorang blogger. Forgive me, God. O:) Hari ini nggak mau posting apa-apa dulu, karena kecapean habis sepedaan keliling Desa tercinta. Cuma lagi santai aja di depan rumah sambil baca buku Jelajah Negeri Sendiri sama lihatin senja atas rumah. Plus mau  ngucapin selamat menikmati senja, dimanapun kalian berada. PS : tungguin aja cerita perjalanan selama KKN yang sooner bakal diposting di blog nggak jelas ini. Adios! *kecup* Rgrd Blogger Males

MakerAp (Sebuah Kelas, Sebuah Cerita)

"Persahabatan sangat diperlukan dalam hidup, karena tanpa sahabat hidup terasa hambar, walau pun kita memiliki kekayaan dan kemasyhuran." - Aristotle Siapin Playlist : Sheila On 7 - Kisah Klasih Untuk Masa Depan Bondan Fade2Black - Kita Selamanya Project Pop - Ingatlah Hari Ini Ada orang-orang yang begitu berarti dalam hidup kita, meskipun ada beberapa proses yang kita butuhkan untuk memasukkan mereka ke dalam wilayah teritorial yang penting itu. Manusia-manusia yang selalu mendukung dan memberi support yang kita butuhkan. Manusia dengan segala bentuk dan sifat masing-masing, namun tetap bersama karena sebuah alasan. Kita menyebut mereka Sahabat. Orang yang selalu membentuk sebuah garis lengkungan di bibir ketika bersama. Orang yang akan dengan senang hati berada di sebelah kita saat kita hampir kehilangan semangat. Orang yang dengan senang hati menghapus air mata, dan memeluk kita seraya berkata : semua akan baik-baik saja. Aku mengenal mereka bukan dalam waktu yang

Setiap Tempat Punya Cerita - Madrid 3

Luna* Suasana Madrid pukul 3 pagi yang lumayan lengang serta-merta membuatku betah duduk di balkon kamar. Meskipun angin musim panas setiap malam telah bertransformasi menjadi angin dingin. Gemerlap lampu kota dari kejauhan memanjakan mataku, jalanan terasa sepi, meskipun tak terlalu lengang. Madrid termasuk negara dengan tingkat kehidupan malam yang tinggi, bisa dilihat dari beberapa cafe dan kedai yang baru buka saat mendekati tengah malam. Aku pernah iseng-iseng menyusuri kawasa Chueca dan Malasana bersama Alandra, namun, aku tak menemukan tempat-tempat prostitusi seperti yang dapat dengan mudah kutemukan di Netherland, saat aku berkunjung ke rumah Rio-Kakakku, melainkan suguhkan musik-musik era 50-60’an yang akan dinikmati oleh semua generasi di kota ini. Kudekapkan selimut menutupi badanku yang berbaring diatas kursi malas, memutuskan untuk tidur dibawah langit Madrid dan angin malam musim panasnya. Hingga paginya aku terlambat bangun, dan terlambat menyadari bahwa aku me

Bukan Menyerah, Hanya Mencari Bahagiaku

Bagaimana jika pada akhirnya aku berhenti mengharapkanmu? Berhenti menyebut namamu di setiap rapalan doaku. Berhenti tersenyum saat mengingatmu. Berhenti mengagumimu. Bagaimana jika pada akhirnya aku berpindah kehati yang lain? Mengemas segala barang-barang usang yang kau tinggalkan di ruangan hatiku. Membuang segala ingatan yang mereka bilang berlebihan tentangmu. Mencoba mengosongkan ruangan hatiku untuk siapapun nantinya. Apakah kau tau mengapa aku melakukannya? Apakah kau tau mengapa aku ingin mengosongkannya darimu? Karena semua orang ingin bahagia. Dan aku pun menginginkannya.